21 September, 2008

Kembali Ke Fitrah, Kembali Meraih Kemenangan

Alhamdulillah, sudah selayaknya kita banyak bersyukur kepada Allah SWT, karena kita telah berhasil melewati hari-hari Ramadhan hingga memasuki bagian akhir bulan yang penuh berkah ini. Sebentar lagi kita pun akan menyambut satu hari yang indah, Idul Fitri. Namun, kita pun sepatutnya banyak beristigfar, karena boleh jadi—meski ini jelas tidak kita harapkan—ibadah shaum pada hari-hari Ramadhan yang kita lewati itu tidak mengantarkan kita untuk meraih derajat takwa sebagai hikmah dari kewajiban puasa yang telah Allah titahkan kepada kita.

Karena itu, sebelum Ramadhan benar-benar meninggalkan kita, dan Idul Fitri hadir di tengah-tengah kita, sejatinya kita banyak bertafakur dan melakukan muhâsabah (instrospeksi diri): Layakkah kita bergembira merayakan Idul Fitri, yang sering dimaknai sebagai ‘kembali ke fitrah’ dan juga sebagai ‘hari kemenangan’? Pertanyaan ini penting kita jawab dengan jujur, agar kita meninggalkan bulan Ramadhan ini tanpa kesia-siaan serta merayakan Idul Fitri nanti tanpa kehampaan.

Kembali ke Fitrah

Idul Fitri sering diterjemahkan sebagai ‘kembali ke fitrah’. Secara bahasa, fithrah berarti al-khilqah (naluri, pembawaan) dan ath-thabî‘ah (tabiat, karakter) yang diciptakan Allah Swt. pada manusia. (Jamaluddin al-Jauzi, Zâd al-Masîr, VI/151; az-Zamakhsyari, al-Kasysyâf, III/463).

Karena itu, secara bahasa Idul Fitri bisa diterjemahkan sebagai ‘kembali ke naluri/pembawaan yang asli’. Di antara naluri/pembawaan manusia yang asli adalah adanya naluri beragama (gharîzah at-tadayyun) pada dirinya. Dengan naluri ini, setiap manusia pasti merasakan dirinya serba lemah, serba kurang dan serba tidak berdaya sehingga ia membutuhkan Zat Yang Mahaagung, yang berhak untuk disembah dan dimintai pertolongan. Karena itulah, secara fitrah, manusia akan selalu membutuhkan agama yang menuntun dirinya melakukan penyembahan (‘ibâdah) terhadap Tuhannya dengan benar. Itulah Islam sebagai satu-satunya agama dari Allah, Tuhan yang sebenarnya. Konsekuensinya, sesuai dengan fitrahnya pula, manusia sejatinya senantiasa mendudukkan dirinya sebagai hamba di hadapan Tuhannya, Allah SWT, Pencipta manusia.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa kembali ke fitrah—sebagai esensi dari Idul Fitri—adalah kembalinya manusia ke jatidirinya yang asli sebagai seorang hamba di hadapan Allah sebagai Tuhannya. Menurut Imam Ja’far ash-Shadiq, seorang Muslim yang mengklaim sebagai hamba Allah mesti menyadari bahwa: (1) apa yang ada pada dirinya bukanlah miliknya, tetapi milik Allah; (2) tunduk, patuh dan tidak pernah membantah setiap perintah Allah; (3) tidak membuat aturan sendiri kecuali aturan yang telah Allah tetapkan untuk dirinya.

Membuang Sekularisme: Wujud Kembali ke Fitrah

Dengan memaknai kembali ke fitrah sebagai ‘kembali pada kesadaran sejati sebagai seorang hamba’, sudah sepatutnya kaum Muslim yang ber-Idul Fitri membuang jauh-jauh sekularisme. Mengapa? Sebab, sekularisme justru menjauhkan diri manusia dari kedudukannya sebagai seorang hamba Allah. Bahkan sekularisme menempatkan manusia sejajar dengan Tuhan.

Pasalnya, sekularisme pada dasarnya adalah akidah yang hanya mengakui Tuhan dari sisi eksistensi (keberadaan)-Nya saja, tidak mengakui otoritas (kewenangan)-Nya untuk mengatur manusia. Dengan kata lain, sekularisme hanya mengakui keberadaan agama, tetapi menolak kewenangan agama untuk mengatur kehidupan. Dalam pandangan sekularisme, hak mengatur manusia atau hak membuat aturan bagi kehidupan manusia mutlak ada pada manusia itu sendiri, bukan pada Tuhan/agama. Hak ini kemudian mereka wujudkan dalam demokrasi, yang menempatkan kedaulatan manusia (kedaulatan rakyat) di atas kedaulatan Tuhan.

Dari sini lahirlah ideologi Kapitalisme, yang berisi seperangkat aturan yang khas, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Saat ini, justru Kapitalismelah—dan bukan Islam—yang diterapkan di tengah-tengah kehidupan umat Islam saat ini, termasuk di negeri ini.

Padahal fakta telah membuktikan bahwa peratuan–peraturan yang dibuat manusia—karena lebih didasarkan pada kecenderungan dan hawa nafsunya—telah melahirkan banyak ekses negatif, kerusakan dan kekacauan. Itulah yang terjadi saat ini ketika hak membuat aturan/hukum diberikan kepada manusia (rakyat) melalui mekanisme demokrasi. Mahabenar Allah yang berfirman:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki. Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?! (QS al-Maidah [5]: 50).

Karena itu, perayaan Idul Fitri—yang dimaknai sebagai kembali ke fitrah itu—sudah sepatutnya dijadikan momentum untuk membuang sekularisme, yang memang telah menjauhkan manusia dari fitrahnya yang hakiki sebagai hamba Allah.

Hari Kemenangan

Idul Fitri juga sering disebut sebagai hari kemenangan. Artinya, kaum Muslim yang telah berhasil melaksanakan ibadah shaum selama Ramadhan dianggap sebagai kaum yang meraih kemenangan. Persoalannya, shaum seperti apa yang bisa mengantarkan kaum Muslim menjadi kaum yang menang? Tentu shaum yang berkualitas, sebagaimana yang dilakoni oleh Rasulullah saw. dan para Sahabat. Shaum Rasulullah saw. dan para Sahabat tidak hanya memberikan kemenangan kepada diri mereka secara individual dalam melawan hawa nafsu dan setan selama bulan Ramadhan, tetapi juga memberikan kemenangan kepada kaum Muslim secara kolektif dalam melawan musuh-musuh Islam. Mereka dan generasi gemilang sesudahnya justru sering mencatat prestasi gemilang pada bulan Ramadhan. Beberapa peperangan yang dimenangkan kaum Muslim seperti Perang Badar, Fath Makkah (Penaklukan Makkah) atau Pembebasan Andalusia terjadi pada bulan Ramadhan.

Kemenangan Perang Badar telah memperkuat posisi kaum Muslim di dunia internasional saat itu, terutama di Jazirah Arab; bahwa negara baru yang dibangun kaum Muslim, Daulah Islam, adalah negara kuat yang tidak bisa disepelekan. Kondisi ini tentu memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara Daulah Islam.

Bandingkan dengan kondisi kaum Muslim saat ini. Negeri-negeri Islam terpecah-belah menjadi beberapa negara kecil yang lemah. Kondisi ini membuat musuh-musuh Allah dengan gampang dan sombong membantai dan membunuh kaum Muslim serta mengekspolitasi kekayaan alamnya dengan rakus; tanpa ada pelindung sama sekali.

Perang Badar juga secara internal telah membuat pihak-pihak di dalam negeri Daulah Islam—orang-orang Yahudi, musyrik dan munafik—takut untuk berbuat macam-macam terhadap Daulah Islam. Bandingkan dengan keberadaan orang-orang kafir dan antek-antek Barat saat-saat ini di Dunia Islam. Mereka berbuat makar dan kekejian seenaknya. Di negeri-negeri Islam, orang-orang kafir yang didukung oleh para penguasa yang menjadi antek-antek penjajah, membuat berbagai kebijakan yang merugikan rakyat dengan bebasnya.

Futûhât juga telah memberikan kebaikan yang luar biasa bagi umat manusia. Lewat futûhât ini dakwah Islam diterima dengan mudah oleh manusia. Futûhât ini juga telah menjadi jalan bagi diterapkannya syariah Islam di seluruh kawasan dunia. Lewat penerapan syariah Islam inilah seluruh warga negera Daulah Islam, baik Muslim maupun non-Muslim, mendapat kebahagian, kesejahteraan dan keamanan. Peradaban Islam pun kemudian menjadi peradaban unggul.

Karena itu, ada beberapa hal yang wajib kita teladani dari shaum generasi Sahabat ini.

Pertama: para Sahabat tidak hanya melakukan tadarus al-Quran (baik di bulan Ramadhan maupun di luar itu), tetapi juga mengamalkannya. Sebab, para Sahabat memahami bahwa membaca al-Quran adalah sunnah, sementara menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup mereka adalah wajib. Mereka sangat menyadari bahwa al-Quran harus menjadi dasar konstitusi kaum Muslim.

Kedua: para Sahabat tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang diharamkan oleh Allah; tidak berdusta, tidak berbuat batil, tidak membuat kerusakan dan tentu saja tidak berhukum pada selain hukum Allah Swt. Mereka tidak seperti kaum Muslim saat ini, yang justru masih berhukum pada perundang-undangan dan sistem kufur yang bersumber dari sekularisme.

Ketiga: para Sahabat telah nyata-nyata menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan tobat. Tobat mereka adalah tawbah nasûhâ, tobat yang sebenar-benarnya. Seharusnya saat ini pun kaum Muslim, yang telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan tobat, tidak lagi melakukan maksiat meski Ramadhan telah berlalu. Maksiat terbesar yang harus segera ditinggalkan kaum Muslim saat ini adalah ketika mereka tidak menerapkan hukum-hukum Allah dalam seluruh aspek kehidupan akibat ketiadaan Daulah Khilafah Islam di tengah-tengah mereka. Ketiadaan Daulah Khilafah juga berarti umat ini tidak memiliki pelindung dari musuh-musuh Allah.

Karena itu, dalam momentum Idul Fitri ini, yang berarti kembali ke fitrah, sudah selayaknya kaum Muslim segera kembali menerapkan semua aturan-aturan Islam (syariah)—yang memang sesuai dengan fitrah manusia—dalam semua aspek kehidupan. Sebaliknya, sudah selayaknya kaum Muslim segera meninggalkan berbagai aturan kufur yang berasal dari sekularisme, yang nyata-nyata bertentangan dengan fitrah manusia, dan terbukti banyak menyengsarakan umat manusia.

Karena itu, pada Hari Kemenangan ini, sudah sepatutnya pula kita berjanji kepada Allah, Rasul-Nya, dan kaum Muslim untuk mengerahkan segenap upaya, secara damai, demi tegaknya Khilafah dan syariah Islam. Kita memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT agar menolong kita untuk mewujudkan hal ini sehingga kaum Muslim merasakan kegembiraan yang hakiki karena meraih kemenangan yang juga hakiki, sebagaimana digambarkan Allah SWT dalam firman-Nya:

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُون بِنَصْرِ اللهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

Pada hari (kemenangan) itu bergembiralah kaum Mukmin karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (QS ar-Rum [30]: 4-5).

[]

KOMENTAR:

21 Tewas Saat Pembagiaan Zakat (Kompas, 16 September 2008)

Innalillâhi wa inna ilayhi raâji’ûn. Allahumaghfir lahum warhamhum wa ‘âfihim wa’fu ’anhum.

UCAPAN SELAMAT:

Pimpinan dan Seluruh Jajaran Redaksi Buletin AL-ISLAM mengucapkan:

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَامَنَا وَ صِيَامَكُمْ، وَ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ وَلَكِنَ الْعِيْدَ لِمَنْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ

Idul Fitri bukanlah diperuntukkan bagi mereka yang mengenakan segala hal yang serba baru. Namun, Idul Fitri dipersembahkan kepada mereka yang ketaatannya kepada Allah bertambah.

18 September, 2008

Islam Rahmatan lil alamin


Iman artinya percaya yaitu percaya bahwa tiada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasulullah.mungkin ini yang kita ketahui mengenai definisi dari pada iman,sebenarnya iman itu tidak cukup hanya di ucapkan di bibir saja tapi juga harus di ikuti dengan perbuatan.kita bersyahadat seperti di atas maksudnya adalah rela menyerahkan segala apa yang ada pada diri kita hanya untuk Allah semata.singkatnya bahwa keimanan kita akan bisa menjadi lebih kuat apabila kita menjadikan islam tidak hanya sebagai sebuah agama tapi juga menjadikan islam sebagai sebuah idiologi,jadi islam harus menjadi pemegang kendali atas diri kita dalam hal ibadah,hubungan antara diri kita dengan diri kita sendiri,dan hubungan kita dengan masyarakat(hubungan sosial).di era modern ini banyak sekali manusia yang mengalami multi krisis,baik itu berupa moral,lintelektual,spiritual,politik,ekonomi,sosial,budaya,dll.Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa ini bisa terjadi ? dan apa solusinya ?sebenarnya yang menjadi akar dari persoalan ini adalah konsep dasar yang di gunakan manusia pada saat ini yakni konsep dasar yang muncul dasar yang muncul dari pola pikir sekulerisme yakni memisahkan agama dengan kehidupan,sehingga orang2 seperti ini menganggap agama hanya mengatur masalah ibadah saja sedangkan masalah kehidupan mereka,mereka mengatur dengan hukum yang berasal dari akal manusia yang cenderung berselisih dan jelas ada potensi kesalahan.Sehingga terjadilah kerusakan dan kesengsaraan bagi umat manusia itu sendiri.masalah moral misalkan ketika pornogrfi dan pornoaksi di biarkan maka bisa saja akan terjadi banyak sekali perbuatan amoral yang menjadikan manusia jatuh ke derajad hewan bahkan bisa lebih rendah lagi.karena manusia secara fitrahnya mempunyai naluri melestarikan jenis atau naluri seks.Dan naluri itu muncul apabila ada rangsangan atau pengaruh dari luar dan itu pasti,setiap manusia tidak bisa terhindar dari hal ini kecuali orang yang tidak berakal.ketika seseorang melihat baik langsung atau tidak sesuatu yang berbau porno maka naluri seks ini akan muncul,oleh sebab itulah islam memberikan solusi yakni dengan cara memberikan batasan batasan aurat baik laki-laki maupun perempuan.dan bagi yang sudah cuklup umur lagi mampu hendaklah dia menikah jadi islam mengatur bukan mengeliminir naluri manusia.selain merusak moral sekularisme juga merusak masalah aqidah makanya banyak sekali bermunculan aliran sesat selain hal ini memang grand design negara kafir imperialis yang tujuannya merusak islam hal ini ini di karenakan pemahaman aqidah umat yang lemah dan hal ini bisa memunculkan pola ibadah yang nyleneh yang tidak sesuai dengan apayang di gariskan oleh Allah.ini terjadi karena manusia mengikuti wijdan mereka yakni meyakini sesuatu berdasarkan perasaan mereka,sedangkan sebenarnya perasaan tidak bisa di jadikan sebagai dasar dalam mengambil sesuatu.sehingga munculah pemahaman yang aneh dari perasaan mereka seperti percaya bahwa sebilah keris mengandung tuah bahkan ada yang sampai mereka beranggapan menerima wahyu bahkan merasa dirinya adalah nabi dan akhirnya munculah berbagai macam aliran sesat.padahal islam telah menjadikan aturan ibadah bagi manusia.Karena Allah yang menciptakan manusia maka Allah lah yang paling mengerti karakteristik manusia maka hanya Dia yang berhak membuat suatu aturan bagi umat manusia baik itu berupa ibadah,mathumat,malbusat,muamalah dan uqubat.masalah politik ekonomi pun rusak karena tidak di terapkannya sistem islam.secara politik indonesia menganut sistem kufur demokrasi yang pada dasarnya politik menurut sistem ini ini berorientasi kekuasaan inilah yang membedakan dengan politik islam dalam islam politik adalah mengatur urusan umat.kemudian masalah ekonomi sistem kapitalis menjalankan ekonomi dengan bebas dan membiyarkan pelaku ekonomi bersaing secara bebas mengikuti mekanisme pasar dari sini orang yang kurang mempunyai kemampuan untuk bersaing akan tersingkir belum lagi penghalalan riba yang membuat keadaan ekonomi dalam negri menjadi goncang.Itulah akibat ketika syariah tidak di terapkan dalam kehidupan antuk itu kita harus menjadikan islam sebagai idiologi selain agama.maka islam sebagai rahmatan lil alamin akan terwujud,untuk itu mari kita sebagai kaum yang terbaik ini berjuang untuk menjadikan islam sebagai idiologi dengan menegakkan syariah sebagai falsafah negara,maka berkah Allah akan keluar dari langit dan bumi.

menjadi mukmin yang kuat

10 September, 2008

Bersegera melaksanakan syari'ah


Pada saat ini keadaan kaum muslimin semakin bertambah memprihatinkan,mulai dari permasalahan politik,ekonomi ,sosial, budaya yang terus menerus yang semakin menambah beban berat kaum muslimin.apalagi mendapat tekanan dari musuh-musuh islam yang menyarang dari berbagai penjuru ini tidak lain karea tidak di terapkannya syari'ah sebagai falsafah hidup kaum muslimin.sejak runtuhnya institusi pelaksana syari'ah pada tahun 1924 kaum muslimin di timpa berbagai macam bencana kemanusiaan.Pada perang Dunia I (1914 M), Inggris berhasil menduduki Istambul. Seorang agen Inggris keturunan Yahudi Dunamah dari Salonika, Mustafa Kemal Pasha, ditugaskan untuk menjalankan agenda Inggris di Turki.jatuhnya tanah palestina ke tangan israel atas prakarsa mentri luar negrinya yang terkenal dengan nama deklarasi balfour,inggris memberi dukungan terhadap di dirikannya negara israel di atas tanah palestina.apalagi setelah tragedi WTC 911, hal ini di jadikan pintu masuk bagi musuh islam untuk menyerang islam dengan jalan mengidentikan islam dengan terorisme.sehingga musuh islam yang di komando oleh amarika dengan mudah menyerang kaum muslimin melalui berbagai macam cara diantaranya melalui jalan politik dan perang pemikiran.melalui jalur politik para musuh islam menjarah kekayaan alam kaum muslimin.di darfur yang kaya minyak inggris dan amerika merekayasa konflik di darfur agar bisa menguasai minyak di negri kaum muslimin tersebut,Darfur merupakan kawasan yang kaya sumber minyak, uranium dan gas,Motif minyak ini pernah diungkap deputi Menteri Luar Negeri Sudan Muhammad Najib El-Khoir, “Memang, AS-lah yang menemukan sumber minyak itu dulunya. Namun, kami kemudian mengarahkan kerjasama di bidang perminyakan dan pertambangan kepada negara-negara Asia antara lain Cina dan Malaysia. Karena itu, wajar saja kalau AS kemudian berang kepada kami.”, seperti dikutip Kompas edisi 5/8/2004.Darfur telah memberikan pendapatan sebesar 4 miliar dolar AS kepada pemerintah Sudan, lebih dari setengah pendapatan total negara itu. Pemerintah Sudan juga sudah membuka hubungan erat dengan China. Sudan mensuplai hampir 10 persen impor minyak China. Sementara itu, AS memiliki kepentingan minyak di Chad, tetangga Sudan. Kakayaan minyak Darfur tentu saja menjadi pendorong besar bagi negara-negara haus minyak untuk menguasai daerah itu, sehingga konflik di Darfur sebenarnya dipicu persaingan antara AS, Eropa dan China untuk memperebutkan minyak Darfur.melalui serangan pemikiran para musuh islam,muncullah gaya hidup hedonis.Dan gaya hidup ini membawa dampak buruk bagi kehidupan.di antaranya merusak perilaku,aqidah,ekoonomi,politik,sosial dan berbagai sendi kehidupan contoh munculnya berbagai masalah sosial.Seperti diungkapkan oleh Kantor Berita Antara, selama semester pertama hingga akhir juli 2008, kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukum Madura mencapai 936 kasus.Peringkat atas kasus Curas (pencurian dengan kekerasan), kemudian Curat (Pencurian dengan pemberatan) dan yang ketiga ialah pembunuhan. Kasus curas pada semester pertama tahun 2007 hanya 18 kasus, sedang pada semester pertama tahun ini mencapai 31 kasus atau naik 72,22 persen. Curat naik 40,22 persen, dari 87 kasus pada tahun 2007 menjadi 122 kasus pada pertengahan tahun ini.Kasus kekerasan seksual di Bali terutama yang melakukan pemeriksaan visum di bagian klinik forensik RS Sanglah cenderung mengalami peningkatan. Menurut Koordinator Pendidikan Instalasi Forensik RS Sanglah dr. IB Putu Alit, Sp.F, DFM., peningkatan tersebut dapat disebabkan karena dua alasan yaitu karena kasus kekerasan seksual di masyarakat memang meningkat atau karena kesadaran masyarakat untuk melaporkan kekerasan tersebut semakin tinggi. RS Sanglah sendiri setiap bulannya rata-rata melakukan pemeriksaan visum untuk kasus kekerasan seksual antara 10-12 kasus.Kasus yang sering ditangani oleh bagian forensik RS Sanglah adalah kasus kekerasan seksual jenis perzinahan, perkosaan dan kekerasan seksual pada anak. 'Rentang umur yang pernah ditangani paling muda adalah enam bulan dengan kasus kekerasan seksual di bawah umur,' ujar Alit di sela-sela acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Tahun 2008, Denpasar (Bali Post) -Jumat (15/8) kemarin.Hedonisme tidak hanya sebuah gaya hidup yang serba bebas, melainkan sebagai pemikiran dan kepercayaan yang tentunya berakhir pada kehancuran nilai-nilai agama. Kesenangan yang ditawarkan dalam budaya hedonisme tidak lain bersifat fana dan menipu.Apa yang kini dianggap modern belum tentu berbuah baik bagi kehidupan manusia. Narkoba, seks bebas, musik, korupsi, dan lain sebagainya adalah bagian dari beberapa tindak kriminal yang dilakukan karena hanya ingin mencari kenikmatan dan kesenangan.Hedonisme selalu berakibat buruk bagi kehidupan manusia. Aspek aqidah, prilaku, sistem ekonomi, politik, sosial, dan kesehatan, akan menjadi hancur dan kacau akibat dampak dari gaya hidup yang egois ini.tidak ada sistem yang sempurna selain islam.islam adalah agama yang di turunkan oleh Allah.Dalam pengaturan sistem ekonomi islam mengatur dengan metode baitul maal.Sumber-sumber pendapatan Baitul Mal adalah fai', ghanimah/anfal, kharaj, jizyah, pemasukan dari harta milik umum, pemasukan dari harta milik negara, usyuur, khumus dari rikaz, tambang, serta harta zakat. Sedang pengelolaannya didasarkan pada enam kategori harta, yaitu (1) harta zakat, (2) harta untuk menanggulangi terjadinya kekurangan dan untuk melaksanakan kewajiban jihad, (3) harta sebagai suatu pengganti/kompensasi (badal/ujrah), seperti gaji pegawai negeri, (4) harta untuk kemaslahatan secara umum yang merupakan keharusan, (5) harta untuk kemaslahatan secara umum yang tidak merupakan keharusan, dan (6) harta untuk menangani kondisi darurat, semisal bencana alam.kemudian dalam menangani masalah sosial yakni menggunakan hukum muamalah dan uqubat.Secara umum hukum persanksian dalam Islam dibagi menjadi empat: (1) hudûd; (2) jinâyât; (3) ta‘zîr; dan (4) mukhâlafât. Kadang-kadang, istilah hudûd, jinâyât, ta‘zîr dan mukhâlafât juga dikonotasikan untuk tindak pelanggarannya sendiri.

Hudûd adalah sanksi atas kemaksiatan yang macam kasus dan sanksinya telah ditetapkan oleh syariah. Seperti (1) zina dan liwâth (homoseksual dan lesbian); (2) al-qadzaf (menuduh zina orang lain); (3) minum khamr; (4) pencurian; (5) murtad; (6) hirâbah atau bughât. Dalam kasus hudûd tidak diterima adanya pengampunan atau abolisi.

Jinâyât adalah penyerangan terhadap manusia. Jinâyât dibagi dua: (1) penyerangan terhadap jiwa (pembunuhan); (2) penyerangan terhadap organ tubuh. Ta‘zîr adalah sanksi atas kemaksiatan yang di dalamnya tidak had dan kafarah. Sedangkan mukhâlafât adalah tidak menaati ketetapan yang dikeluarkan oleh Negara, baik yang berwujud larangan maupun perintah. Intinya dalam hukum Islam semua aspek hidup diatur termasuk dalam masalah tindak pidana.jadi dari sini bisa kita simpulkan bahwa tidak ada sistem yang sempurna kecuali syari'ah islam.Itu sebabnya syari'ah adalah termasuk sesuatu yang urgent bahkan bisa di katakan menyangkut hidup dan mati bagi umat manusia secara keseluruhan baik muslim maupun non muslim.selain termasuk termasuk wujud ketaqwaan bagi kaum muslimin.Dengan syari'ah hidup menjadi berkah

09 September, 2008

kerusakan sistem sosial kapitalisme


Berbagai permasalahan mendera bangsa ini silih berganti.Di antara persoalan yang munculadalah masalah sosial,mulai dari kemiskinan ,narkoba,pergaulan bebas dll,yang masih banyaklagi.kalau kita lihat akar dari persoalan ini adalah dari masyarakat itu sendiri.kita lihat faktormembentuk masyarakat,sebetulnya masyarakat di bentuk oleh empat faktor yakni adanyakumpulan individu,adanya kesamaan pemikiran,adanya kesamaan perasaan dan di terapkanyaperaturan di tengah tengah mereka.Secara pemikiran masyarakat sekarang adalah sekularismkarena sistem yang di terapkan oleh negara pada saat ini adalah kapitalis.sekulerisme adalahfaham di mana agama di pisahkan dengan negara atau kehidupan,sehingga persepsimasyarakat saat ini agama hanya berhubungan dengan masalah pribadi yang tak seorangpun diperbolehkan turut campur terhadapnya sehingga dalam masalah kehidupan masyarakatmencari solusi berdasar apa yang ada dalam akalnya sehingga mereka meninggalkan agamasebagai jalan hidup.Sesunggsuhnya hal inilah salah satu aspek yang menyebabkan kesengsaraanbagi umat manusia karena akal manusia cenderung terjebak dalam perbedaan sehinggamemunculkan potensi konflik dan ada kecenderungan untuk berbuat salah.Dari sini bisa kitasimpulkan bahwa akal tidak bisa di jadikan pedoman hidup tanpa bimbingan wahyu.Karena yang di terapkan adalah sistem sekuler maka azas manfaatlah yang menjadi standarisasi dalammelakukan suatu perbuatan.meskipun yang di lakukan adalah sesuatu yang haram tetapi kalaudi dalamnya mengandung manfaat maka perbuatan tersebut tetap di lakukan.Misal prostitusimenurut masyarakat sekuler prostitusi merupakan suatu pekerjaan padahal,Allah telahmengharamkan zina,mendekatinya saja haram apa lagi melakulkannya.yang kemudian dariperilaku ini munculah penyakit yang sangat mematikan yakni AIDS,selain itu permasalahanmuncul adalah meningkatnya jumlah praktek aborsi,belum lagi muncul masalah komunitasmenyukai sesama jenis (gay,lesbi,dll)dari perilaku yang menyimpang ini munculah masalahmenurunnya angka kelahiran seperti yang terjadi di negara yang melegalkan perkawinansesama jenis yakni belanda prancis dll.yang semuanya adalah negara liberal.solusi secara islamadalah dalam menyalurkan naluri,manusia harus terikat dengan aturan islam karena perbuatanmanusia harus di hubungkan dengan syari'ah.Islam tidak mengeliminir naluri manusia tapimengatur agar manusia tidak jatuh pada derajad kehewanan contoh naluri melestarikan jenistadi solusinya adalah menikah,selain ada ikatan tidak akan ada pemasalahan yang munculseperti di atas.mengenai perasaan yang ada pada masyarakat saat ini adalah nasionalisme ataupatriotisme yang sejatinya muncul dari naluri manusia yakni mempertahankan diri yang jugaterdapat pada hewan.Selain itu faham ini muncul ketika ada ancaman dari luar,sedang kalautidak ada ancaman rasa ini tak akan muncul.nasionalisme/patriotisme muncul ketika suatumasyarakat menempati suatu wilayah dan memutuskan menetap di situ.sehingga ikatan initermasuk ikatan atau perasaan yang lemah.padahal islam tidak memperkenankan adanyaashabiyah di tengah tengah umat.Hal ini malah menjadikan umat islam terpecah belah sehinggadapat dengan mudah di rusak bahkan di injak injak oleh musuh musuh islam.jadi solusi berbagaimasalah di atas adalah dengan melihat karakter masyarakat yakni adanya kesamaan pemikiranperasaan dan adnya peraturan.yakni dengan merubah pemikiran sekuler menjadi pemikiranislam perasaan nasinalisme/patriotismemenjadi perasaan islam maka di terapkanlah aturanaturan islam.maka berkah Allah akan di limpahkan dari langit dan bumi .

08 September, 2008

mabda


Mabda sebenarnya termasuk kata yang baru dalam bahasa arab yang berarti memulai,sehingga mabda bisa di artikan memulai segala sesuatu atau bisa juga di katakan landasan atau idiologi.nah di dunia ioni didologi hanya ada tiga yakni kapitalis,sosialis termasuk komunis.Idiologi ada yang rusak ad pula yang sahih yakni yang benar,idiologi yang sahih adalah idiologi yang berasal dari wahyu sedangkan idiologi yang rusak berasal dari kejeniusan manusia.misal kapitalis konsep idiologi ini berasal dari pemisahan antara agama dengan kehidupan atau negara.sehingga mereka (kapitalis) beranggapan bahwa agama hanya sebatas ritual dan bersifat individu.sehingga dalam kehidupan mereka mengatur berdasarkan akal manusia,sedangkan akal manusia cenderung untuk berbuat salah apalagi berselisih antara manusia satu dengan yang lain,sehingga menyebabkan kesengsaraan bagi umat manusia.sedang sosialis termasuk komunis beranggapan bahwa materi itu azzali dalam arti tak berawal dan berakhir tetapi akan terus berevolusi,dari sini bisa di ketahui bahwa konsep dari idiologi ini adalah materialisme yang sebenarnya idologi ini telah di temukan di dalamnya kesalahan kalau mereka beranggapan bahwa materi ini azzali maka bagai mana mungkin sesuatu tanpa ada yang menciptakan saya kira ini adalah sesuatu pemikiran yang aneh.sedangkan islam adalah idiologi yang sesuai dengan fitrah manusia.Secara fitrah manusia mempunyai kebutuhan naluri dan jasmani,kebutuhan jasmani di antaranya adalah makan minum dll,sedang kebutuhan naluri ada tiga yakni naluri berketuhanan atau beridiologi,naluri mempertahankan diri,naluri melestarikan jenis atau naluri sex.karena naluri berketuhanan ini manusia manusia merasa lemah di hadapan sesembahannya dan sesembahannya ini yang di anggap sebagai tuhan dari sini bisa kita ketahui hanya idiologi islam yang sesuai dengan fitrah manusia.Nah mungkin timbul pertanyaan islam itu agama atau idiologi ,islam itu ya agama ya iiologi karna syarat idiologi itu ada dua yakni ada konsep dasar (fikroh) dan mempunyai metode (thoriqoh)dan islam mempunyai keduanya.islam adalah agama yang di turunkan oleh Allah kepada rasulullah yang tujuannya untuk mengatur umat manusia sehingga islam mengatur hubungan antara manusia dengan allah yakni mengenai qidah dan ibadah,mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam hal mathumath dan malbusat yakni mengatur masalah makan minum pakaian,mengatur masalah muamalah hubungan manusia dengan sesamanya baik antara sesama muslim maupun dengan nonmuslim dari uraian ini jelas islam adalah sebuah agama sekaligus idiologi

06 September, 2008

Ramadhan momentum perjuangan penegakan syari'ah islam

80 tahun kaum muslimin hidup di bawah sistem yang tidak islami,ini yang menyebabkan kesengsaraan bagi umat manusia itu sendiri yang hingga kini mengalami kehidupan yang masih mengambang dan penuh dengan tekanan di segala bidang.Pendidikan,sosial,ekonomi dll.di bidang pendidikan banyak kaum musllimin yang tidak bisa mendapat pendidikan yang berkualitas terutama bagi mereka yang terkategori masyarakat miskin karena pendidikan hanya di monopoli oleh para kaum yang berduit.ini di sebabkan pola pikir yang salah yang menganggap pendidikan adalah komoditi yang bisa di perjual belikan.kemudian masalah sosial masalah sosial yang juga masih mengambang masyarakat sudah tidak punya standarisasi prilaku yang benar dalam kehidupan ini karna di terapkan sistem kapitalis yang mempunyai konsep dasar sekulerisme dan azas manfaat sebagai standarisasi kehidupan,sehingga munculah pola hidup yang tak beraturan dan nyleneh misalkan pola hidup hedonistis dan perilaku gay dan lesbianisme yang kian hari kian marak.kemudian masalah ekonomi yang juga amburadul semua hasil bumi negri kaum muslim yang melimpah ini di kuasai opleh asing,menjadi buruh di negri sendiri sungguh miris rasanya memikirkan keadaan kaum muslimin sekarang.dan kesemua ini solusinya adalah satu yakni kembali kepada hukum yang berasal dari yang membuat kehidupan yakni Allah dan hkumnya berupa syari'ah,untuk di terapkan secara kafah untuk mengatasi masalah pendidikan islam memberi solusi yakni pendidikan gratis bagi seluruh warga negara mengingat hukum menuntut ilmu itu hukumnya wajib,pembiyayaan pendidikan di tanggung sepennuhnya oleh negara melalui baitul maal,yang dananya berasal dari pendapatan negara yang di perbolehkaan oleh syari'ah.kemudian solusi bagi masalah sosial adalah karena manusia memiliki kebutuhan naluri dan jasmani maka islam datang untuk mengatur dan mengarahkan naluri tersebut jadi tidak mengeliminir naluri manusia.untuk masalah ekonomi islam juga punya solusi contoh hadis yang bunyinya kum muslim boleh berserikat dalam tiga hal yakni padang rumput sungai dan api ini berarti sumber daya alam harus di pergunakan secara bersamasama tetapi pengelolaanya di wakilkan kepada negara dan tidak membolehkan di kuasai perorangan.dengan demikian manusia akan diperlakukan layaknya manusia.tidak seperti sistem kapitalis ini yang memperlakukan manusia tidak manusiawi bahkan bisa lebih rendah dari binatang untuk itu penerapan hukum syariah selain bagian ketaqwaan kita sebagai hamba Allah syari'ah juga sesuatu yang bisa di katakan menyangkut hidup dan mati bagi kaum muslimin sehingga bisa di katakan sangat urgen.